Ada saat di mana kamu ingin menyampaikan pendapat tapi sebelumnya hal itu sudah kamu lakukan namun di tolak mentah mentah oleh si peminta pendapat. Kamu menyampaikan pendapatmu lagi di situasi dan waktu yang berbeda. Ada rasa ragu-ragu yang sangat besar dalam dirimu untuk menyampaikannya di lain hal ada orang yang mendesakmu untuk menyampaikannya padahal orang itu orang yang sama yang menolak pendapatmu. Kamu sangat buruk. Menyesal rasanya satu ikatan dengan teman yang seperti itu. Jadi aku memutuskan untuk diam saja dari pada aku ditolak dan mengalami rasa sakit hati yang berlebihan lalu saraf otakku kacau dan mengambil sebuah pisau dapur lalu menikamkan pisau itu ke mulut si penolak. Haha. Itu hal yang mustahil. Atau mungkin aku akan memberinya sedikit amaterasu supaya dia tidak SOK PALING PINTAR di antara kami bertiga. Padahal dia adalah SINGA BERBULU PUDDLE -_- Aku hanya ingin sesekali kamu (si penolak) menghargai pendapat orang dengan tulus bukan dengan ’yaudah’. Tolol!
Mungkin suatu hari akan terjadi seperti itu jika kesabaranku di ambang batas -_- aku orang yang mudah sakit hati atas sikap dan perkataan orang lain tentangku. Hal kecil seperti caramu berkedip atau menggerakan mulut aku akan langsung tau bahwa orang itu menyukaiku atau malah mengentengkanku. Marilah kita membangun sebuah relasi saling menghormati, berbagi senyum, singkirkan rasa penasaran berlebihan. Itu akan membawamu ke tempat yang baik dan pergaulan yang baik.
Rabu, 21 Oktober 2015
Ragu-ragu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar